Home » » Apa yang akan dijawab jika Allah bertanya ?

Apa yang akan dijawab jika Allah bertanya ?




gambar

Sebagai seorang muslim pasti meyakini bahwa semua amal selama hidup akan di pertanggung-jawabkan di hadapan Alloh azza wajalla. Tidak terlewatkan sedikitpun dari setiap amal baik yang terlihat, maupun yang tersembunyi pasti akan di pertanyakan dan di minta pertanggungjawabannya. Banyak hal yang telah kita  perbuat, apakah setiap amalan yang telah kita perbuat akan mendapatkan keridhoan dari Alloh atau malah mendapat azab yang pedih. Masih ingatkah sebuah hadits Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : 'Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab : 'Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.' Allah berkata : 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari' (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”

 Hadits ini diriwayatkan oleh :
1. Muslim, Kitabul Imarah, bab Man Qaatala lir Riya' was Sum'ah Istahaqqannar (VI/47) atau (III/1513-1514 no. 1905).
2. An Nasa-i, Kitabul Jihad bab Man Qaatala liyuqala : Fulan Jari', Sunan Nasa-i (VI/23-24), Ahmad dalam Musnad-nya (II/322) dan Baihaqi (IX/168).
Dari hadits tersebut di atas kita bisa membayangkan, sebuah amal ibadah yang memang di perintahkan, yang memang terdapat banyak dalil untuk melaksanakannya, tetapi bisa menyebabkan kita diseret dan di hinakan kedalam api  neraka, lalu bagaimana dengan amal ibadah yang tidak ada tuntunannya..? ibadah yang tidak ada dalil untuk mengamalkannya...? Lalu apa yang akan di jawab jika Alloh mempertanyakannya..?
Terbayang bagaimana jika Alloh mempertanyakan tentang amalan semisal perayaan isro' mi'roj dan maulid nabi, "Apakah alasan (dalil) engkau untuk merayakan isro' mi'roj dan maulid nabi..?, Apakah Alloh melalui Rosul-Nya memerintahkan untuk mengamalkan perayaan tersebut...?" mungkin kita akan mencoba menjawab "Aku melakukannya karena perayaan isro' mi'roj dan maulid nabi adalah hal yang baik, karena perayaan isro' mi'roj dan maulid nabi banyak orang yang mengamalkannya.." Alloh berfirman : “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” [QS.al-An'am/6: 116]. lalu bagaimana nasib kita selanjutnya...? (Allou a'lam..)


Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang pasti akan di pertanyakan oleh Alloh di hari pembalasan nanti, dari perkara besar sampai dengan perkara yang kecil, dari yang terlihat sampai yang tersembunyi. Intinya banyak-banyaklah mempertanyakan kepada diri kita masing-masing, Ikhlaskah kita dalam beramal sholeh...? dan adakah dalil (alasan) yang shohih untuk kita mengamalkan perbuatan tersebut...? Karena tanpa niat yang ikhlas dan tanpa tuntunan dari Al-Qur'an dan Al-Hadits, maka siksa api neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali

0 Comment:

Posting Komentar

1. Di Larang Mencantumkan LINK Secara Langsung !
2. Pakailah Etika Saat Berkomentar !
3. Hindari SPAM Guna Kebersamaan !
4. Di Larang Berkomentar Yang Berbau Sara !