Home » , » 30 Guru Kesenian Belajar Membatik

30 Guru Kesenian Belajar Membatik

30 Guru Seni AS Belajar Membatik
Rhyo Symbyan, Washington : Batik cukup menarik minat guru seni di Amerika Serikat. Ada 30 guru seni dari sekolah menengah atas, menengah pertama dan sekolah dasar di AS mengikuti pelatihan tentang batik.

Informasi yang diperoleh dari KBRI Washington, Sabtu (6/4/2013), pelatihan Indonesian Batik Workshop for Art Teachers yang berlangsung 2 hari itu mengajarkan peserta tentang teknik membatik tradisional Indonesia menggunakan canting, cap, malam, serta proses pewarnaan batik dengan pewarna alam.

"Hakikat batik bagi Indonesia antara lain sebagai warisan dan bagian dari kekayaan budaya yang perlu dilestarikan bersama," kata Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal dalam sambutannya.

Batik Indonesia telah mendapat pengakuan dunia dan masuk dalam daftar Intangible Cultural Heritage of Humanity di UNESCO.

Meskipun berprofesi sebagai guru seni, sebagian besar peserta menyampaikan belum mengetahui lebih dalam soal batik Indonesia dan seni membatik.

Tema Bullying

Tema membatik yakni Peace, Love and Hope. Tema diambil dalam upaya mengurangi praktek bullying (kekerasan) yang sering terjadi di sekolah-sekolah di AS.

Para peserta pelatihan juga dibekali dengan pengetahun terkait sejarah, arti dan macam-macam batik Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain memperlihatkan cara membatik secara tradisional, juga mengajarkan teknik alternatif seni membatik dengan menggunakan terigu --untuk pengganti malam-- sebagai cara yang lebih aman dan lebih sederhana.

Dengan cara itu, guru-guru diharapkan dapat mengajarkan seni membatik kepada para siswa-siswi di sekolah dengan lebih mudah dan disesuaikan dengan kondisi di AS, termasuk dalam hal alternatif penggunaan malam yang ditenggarai kurang baik bagi kesehatan.

Proses pewarnaan dilakukan dengan cara menggunakan kuas dan tanpa proses celup sehingga menjadikan teknik ini lebih sederhana dan mudah diikuti oleh siswa, bahkan oleh siswa sekolah dasar.

"Teknik alternatif tersebut diperkenalkan oleh instruktur batik Indonesia dari Montreal Kanada, Avy Loftus," jelas KBRI Washington dalam keterangan tertulisnya.

Setelah mengikuti pelatihan, para guru menyampaikan kekaguman atas kekayaan budaya Indonesia. Mereka juga tergerak untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh mengenai budaya Indonesia.

0 Comment:

Posting Komentar

1. Di Larang Mencantumkan LINK Secara Langsung !
2. Pakailah Etika Saat Berkomentar !
3. Hindari SPAM Guna Kebersamaan !
4. Di Larang Berkomentar Yang Berbau Sara !